Momen hari libur menjadi hari yang
ditunggu-tunggu oleh setiap orang. Terutama bagi pasangan suami istri yang
sama-sama bekerja, tentu saja hari libur tersebut dapat dimanfaatkan untuk
mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada keluarga. Selama lima atau enam hari
kerja, disibukkan dengan urusan kantor masing-masing. Berangkat kerja sepagi
mungkin dan pulang hingga larut malam.
Dalam kondisi seperti itu, hubungan personal dengan anggota keluarga, baik dengan pasangan maupun dengan anak-anak tentu saja kurang intensif. Waktu bertemu di rumah yang sangat pendek tentu menjadi factor dominan yang membuat kurang intensifnya hubungan dengan semua anggota keluarga. Bahkan, tidak jarang banyak keluarga yang tidak sempat menikmati makan malam dan sarapan bersama keluarga. Dikarenakan orangtua harus berangkat sebelum anak-anak bangun tidur dan kembali ke rumah setelah anak-anak tidur. Bahkan bisa jadi, bertemu dengan pasangan (antara suami-istri) hanya di tempat tidur dengan Lelah masing-masing.
Dalam kondisi seperti itu, hubungan personal dengan anggota keluarga, baik dengan pasangan maupun dengan anak-anak tentu saja kurang intensif. Waktu bertemu di rumah yang sangat pendek tentu menjadi factor dominan yang membuat kurang intensifnya hubungan dengan semua anggota keluarga. Bahkan, tidak jarang banyak keluarga yang tidak sempat menikmati makan malam dan sarapan bersama keluarga. Dikarenakan orangtua harus berangkat sebelum anak-anak bangun tidur dan kembali ke rumah setelah anak-anak tidur. Bahkan bisa jadi, bertemu dengan pasangan (antara suami-istri) hanya di tempat tidur dengan Lelah masing-masing.
Dengan rutinitas kerja seperti itu, maka
libur tentu menjadi hari yang pantas untuk ditunggu oleh semua anggota
keluarga. Orangtua dapat membangun
keakraban dan komunikasi yang intensif dengan anak-anak, sementara anak-anak
merasakan kedekatan dan perhatian penuh dari orangtuanya. Oleh seban itu, orangtua
tentunya harus pandai memanfaatkan hari libur bersama keluarga. Jangan sampai
hari libur berlalu begitu saja seperti hari-hari kerja pada umumnya.
Bukan
Waktunya Untuk Nonton Televisi dan Tidur
Terkadang ada orangtua yang memanfaatkan
hari libur lebih untuk kepentingan diri sendiri. Sehingga lupa mendekatkan diri
kepada anak-anak atau pasangannya, sebab lebih memilih memanfaatkan hari libur sebagai
hari santai dengan nonton televisi atau tidur sepanjang hari.
Mengisi hari libur dengan banyak menghabiskan
lebih banyak waktu di tempat tidur atau di depan TV bukanlah sikap yang bijak. Menonton
TV terlalu lama, tidak hanya membuang waktu berharga dengan percuma, tetapi
juga menimbulkan efek yang tidak baik bagi anak-anak. Karena anak yang sering
melihat orangtuanya asik di depan televisi akan mudah tertular kecanduan
televisi. Tidak diberi contoh saja mereka mudah akrab dengan televisi, apalagi
jika orangtua yang memberikan contoh.
Menikmati hari libur di tempat tidur
sepanjang hari juga bukan merupakan cara baik dalam mengisi hari libur. Orang yang
kebanyakan tidur pada hari libur justru akan merasa malas ketika hari kerja
tiba. Jadi, bagaimanapun sibuknya pekerjaan, tetaplah kita harus mampu mengatur
jadwal tidur sehari-hari dengan benar. Tidur yang cukup dan berkualitas
sesungguhnya mampu menghilangkan kelelahan yang dirasakan selama satu hari
bekerja.
Tidak Harus
ke Tempat Rekreasi
Mengisi
waktu libur bersama keluarga tidak harus pergi ke tempat-tempat rekreasi atau
ke pusat-pusat keramaian. Rumah serta lingkungan di sekitarnya bisa juga
dijadikan tempat yang menyenangkan jika kita mampu memanfaatkannya. Yang terpenting,
hari libur dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendekatkan diri dan
menjalin hubungan personal dengan semua anggota keluarga.
Sumber: Google Image. |
Di rumah, ada banyak hal yang dapat
dilakukan bersama anggota keluarga. Diantaranya membersihkan rumah
bersama-sama, berkebun atau menyiram tanaman bersama anak-anak juga bisa
menjadi pekerjaan yang menyenangkan dan mendidik kekompakan. Jika ingin sedikit
ke luar dari rumah, kita dapat mengajak anggota keluarga lari pagi atau jalan
santai sehabis shalat Subuh. Atau bersepeda juga bisa menjadi alternatif.
Selain itu, kita juga dapat mengajak
anak-anak mengikuti aktivitas keagamaan, seperti shalat berjamaah di masjid. Sehingga,
ketika berada di masjid, anak-anak bukan hanya melihat bagaimana orangtuanya
shalat, akan tetapi juga melihat bagaimana orangtuanya bergaul dengan baik
dengan para tetangga, terutama jamaah masjid.
Waktu luang sore bisa pula dimanfaatkan
untuk mengaji atau mengajarkan anak mengaji. Dengan begitu, berlibur di rumah
justru akan semakin tampak manfaatnya bagi semua anggota keluarga.
Tidak Harus
ke Mal ataupun ke Supermarket.
Kebanyakan
kita para orangtua, seringkali menghabiskan waktu libur lebih banyak ke pusat
keramaian seperti mal atau supermarket. Mendatangi tempat-tempat seperti itu tidak
ada salahnya, apalagi jika memiliki keperluan untuk berbelanja kebutuhan
sehari-hari. Akan tetapi, ada baiknya orangtua tidak terlalu sering membawa
anak-anaknya ke tempat berbelanja seperti itu, sebab dikhawatirkan akan
menumbuhkan sikap konsumtif dalam diri anak-anak. Sebab, mereka terbiasa
melihat betapa menyenangkan berbelanja, mengambil barang-barang yang terrsedia
di etalase dengan bebasnya. Selain itu, mereka akan terbiasa untuk meminta
barang atau makanan yang menarik hati mereka.
Pusat keramaian yang patut dikunjungi
bersama anak-anak tentunya toko buku, sebab bisa menjadi tempat yang
menyenangkan sekaligus mendidik. Dengan membawa anak-anak ke toko buku, itu
berarti kita telah memperkenalkan mereka dengan dunia ilmu dan menanamkan rasa
cinta kepada buku.
Jika kita memiliki anggaran untuk
membeli buku di setiap bulannya, tidak ada salahnya jika memberikan kesempatan
kepada anak-anak untuk memilih sendiri buku-buku yang mereka sukai. Dengan begitu,
mereka akan merasa dihargai dan kecintaan terhadap buku pun akan tumbuh semakin
besar.
Berkunjung ke tempat-tempat rekreasi
atau wisata pun tidak ada salahnya jika kita memiliki dana yang cukup. Pilihlah
tempat-tempat rekreasi yang aman tetapi juga mendidik. Jangan lupakan unsur
edukatif dalam setiap tempat rekreasi yang dikunjungi.
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)