Berita ini saya dapatkan dari salah seorang teman di dunia maya,
kemarin siang. Kasihan si korban, tak disangka jika kejadian naas itu
menimpanya. Dan, bagai mimpi terburuk di siang bolong.
Ceritanya, korban menyimpan data-data penting, tugas skripsi pada laptop, hilang dicuri. Kebayang nggak sih, karya tulis yang hampir rampung itu hilang? Dan apa jadinya, jika file tersebut belum ditemukan juga, padahal dalam waktu dekat dia akan ujian skripsi, sedangkan file hanya tersimpan disatu tempat itu saja? Tentunya membuat si penulis skripsi harus mengulang dari awal. Huft …, tak bisa saya bayangkan betapa lelahnya.
Jadi, dari peristiwa di atas dapat saya tarik kesimpulan, bahwa apapun pekerjaan kita yang berhubungan dengan data-data penting, hendaknya membuat salinan di flashdisk khusus, meskipun memiliki laptop pribadi. Nggak perlu flashdisk yang kapasitasnya hingga 36 GB, flashdisk 8 GB saja itu sudah lumayan untuk menampung berbagai data, dan tentunya cari flashdisk yang berkualitas, jangan sampai tergiur dengan harga murah tapi tak menjamin keselamatan data kita.
Ceritanya, korban menyimpan data-data penting, tugas skripsi pada laptop, hilang dicuri. Kebayang nggak sih, karya tulis yang hampir rampung itu hilang? Dan apa jadinya, jika file tersebut belum ditemukan juga, padahal dalam waktu dekat dia akan ujian skripsi, sedangkan file hanya tersimpan disatu tempat itu saja? Tentunya membuat si penulis skripsi harus mengulang dari awal. Huft …, tak bisa saya bayangkan betapa lelahnya.
Jadi, dari peristiwa di atas dapat saya tarik kesimpulan, bahwa apapun pekerjaan kita yang berhubungan dengan data-data penting, hendaknya membuat salinan di flashdisk khusus, meskipun memiliki laptop pribadi. Nggak perlu flashdisk yang kapasitasnya hingga 36 GB, flashdisk 8 GB saja itu sudah lumayan untuk menampung berbagai data, dan tentunya cari flashdisk yang berkualitas, jangan sampai tergiur dengan harga murah tapi tak menjamin keselamatan data kita.
Beranjak dari kisah di atas, saya pun juga pernah mengalami betapa berdebarnya ketika ujian skripsi sudah di depan mata. Tapi untungnya, file skripsi saya simpan baik-baik pada flashdisk dan (bukan berniat pelit tapi jaga-jaga) flashdisk tersebut tidak saya pinjamkan pada siapapun sebelum saya selesai ujian skripsi. Dan, selain itu, berikut ada beberapa tips (diambil dari pengalaman saya semasa kuliah) dari agar dapat menghadapi ujian skripsi dengan tenang tanpa harus berdebar begitu hebat, diantaranya:
- Jika ada teman yang lebih dulu sidang skripsi, dan memungkinkan para peserta lainnya memasuki wilayah sidang, maka yang harus kita lakukan: siapkan buku khusus dan pena. Catat poin-poin penting yang sering ditanyakan oleh dosen penguji.
- Setelah kita mengetahui hal penting yang diujikan, maka baca lagi skripsi kita. Buatlah pertanyaan demi pertanyaan yang hampir serupa pada poin-poin penting tersebut, lalu buatlah jawaban sendiri namun berdasar hasil logis skripsi kita.
- Ketika tibalah waktunya kita yang menghadapi ujian skripsi tersebut, malam sebelum sidang keesokan harinya hendaklah tidur lebih awal, dan sebelum tidur jangan lupa minum susu beruang (Bukan Promo). Karena lebih murni tanpa pemanis, membuat tubuh lebih fit.
- Pukul empat pagi, sebelum melakukan shalat Subuh, baca kembali isi skripsi dan tulisan yang telah kita pelajari sebelumnya. Membaca atau belajar di pagi hari sangat bagus, karena pada saat itu otak kita masih fresh dalam mencerna apa yang akan kita pelajari.
- Usai shalat Subuh, catat di secarik kertas apa saja yang harus dipersiapkan, lalu kemasi ke dalam tas. Mengapa harus dicatat? Karena kapasitas daya ingat setiap orang itu berbeda-beda. Setidaknya dengan mencatat akan mengurangi resiko tertinggalnya barang yang seharusnya dibawa.
- Sebelum berangkat, mintalah restu orangtua. Karena doa orangtua sebagai pintu gerbang menuju kesuksesan sang anak.
- Tiba di ruang sidang ujian, jangan gugup, rileks dan tentunya memulai dengan berdoa. Jika kita awali kegiatan dengan berdoa, in syaa Allah semuanya akan lancar hingga titik terakhir. Asal yakin, tak ada yang tak mungkin!
- Terakhir, setelah usai mengikuti sidang skripsi, ucapkanlah terima kasih kepada dosen penguji, dan dosen pembimbing. Karena bagaimanapun juga mereka telah meluangkan waktu untuk membimbing dan menguji kita.
Demikianlah beberapa tips yang dapat diaplikasikan ketika menghadapi detik-detik sidang skripsi. Bagaimana pengalaman Anda ketika akan menghadapi ujian sklripsi? Apakah pernah mengalami hal serupa yang telah diceritakan di atas?
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)