Dukungan
akses pembiayaan perumahaan dari Bank BTN sesuai dengan amanat Pemerintah untuk
memberikan rumah layak bagi kelas menengah bawah.
Jakarta, 19 Desember 2017
lalu diadakan sebuah acara seminar bertajuk Rumah Layak untuk Rakyat, dengan
mengusung tema “Dukungan Akses Perbankan Terhadap Program Sejuta Rumah” yang diadakan
di JS Luwansa Hotel Kuningan – Jakarta Selatan. Dalam acara seminat tersebut, Pak
Maryono selaku Direktur Utama Bank BTN mengungkapkan setidaknya ada empat
tantangan dari sektor properti di tahun 2018. Tantangan di sektor properti
yang pertama adalah backlog atau kekurangan pasokan rumah hingga 13,38 juta
unit karena tingginya kebutuhan rumah, namun tidak tercukupi pasokan. Kedua, tidak
tersedianya lahan yang cukup untuk membangun properti. Ketiga
adalah regulasi pertanahan yang belum terstandarisasi untuk di setiap
daerah. Dan yang terakhir adalah sedikitnya masyarakat berpenghasilan rendah
atau MBR yang masuk kategori bankable, sehingga sulit mengakses pembiayaan
KPR. Padahal menurut data BPS (2015) kalangan MBR dengan penghasilan
di bawah 3 juta rupiah paling banyak membutuhkan tempat
tinggal, backlog di MBR informal tercatat mencapai lebih dari 6 juta
unit.
Untuk menghadapi tantangan
tersebut, Bank BTN terus menjadi yang terdepan dalam membantu pemerintah
merealisasikan Program Sejuta Rumah. “Tercatat di era pemerintahan Joko Widodo
selama 2015 hingga November 2017, pencapaian target BTN selalu di atas 100%,
kami telah berkontribusi lebih dari 1,6 juta unit rumah baik berbentuk KPR
ataupun kredit konstruksi perumahan dengan nilai lebih dari Rp 177,24 triliun,”
ungkap Pak Maryono.
Pada tahun 2018, perekonomian
Indonesia diprediksi bisa tumbuh di atas 5%, sejumlah sektor pendorong
perekonomian menjadi perhatian utama pemerintah, termasuk properti. Menghadapi
tahun 2018, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., tetap konsisten di jalurnya
menjadi integrator untuk industri properti di tanah air, tidak hanya dari sisi
permintaan dengan pengucuran KPR tapi juga pasokan dengan mengalirkan kredit
konstruksi ke pengembang. Bank BTN juga mengemban amanat dari Pemerintah untuk
mendukung Program Sejuta Rumah yang masuk dalam Nawa cita ke-5 yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Program Sejuta Rumah
bergulir sejak tahun 2015, waktu itu target BTN adalah sebesar
431.000 unit namun berhasil ditembus hingga 474.099 unit
rumah atau 110%. Sementara tahun 2016, BTN sukses merealisasikan
595.566 unit rumah lebih tinggi dari target yang dipasang yakni
sebesar 570.000 unit. Adapun sejak Januari- November 2017 Bank BTN telah
merealisasikan KPR untuk 223.373 unit rumah dan kredit konstruksi untuk
perumahan untuk 326.326 unit rumah dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 60,94
triliun. Khusus untuk KPR Subsidi sebanyak 390.375 unit baik berbentuk KPR
ataupun kredit konstruksi perumahan dengan nilai lebih dari Rp 29 triliun.
Angka tersebut sudah mencapai lebih dari 82% target tahun 2017 yang dipatok
666.000 unit rumah.
Dengan konstribusi
tersebut, Bank BTN selalu meraih capaian di atas target dalam Program Sejuta
Rumah dan selalu menguasai pangsa pasar KPR. Kesuksesan Bank BTN
mendorong percepatan program juga tidak lepas dari peran pemerintah dalam
mendukung pembiayaan KPR lewat subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan, Subsidi Selisih Bunga.
“Tahun 2018, Bank BTN
siap mendukung skema baru yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan
Berbasis Tabungan (BP2BT) yang baru saja diluncurkan oleh Kementerian PU-PR,”
ucap Pak Maryono. BP2BT merupakan bantuan pembiayaan KPR ke golongan MBR
yang berpenghasilan di bawah 3 juta perbulan, caranya dengan menabung secara
rutin selama 6 bulan dan menyiapkan uang muka sebesar 5% untuk membeli rumah.
Skema bantuan pembiayaan KPR dengan syarat menabung rutin sebenarnya telah
diterapkan Bank BTN lewat tersebut lewat produk KPR Mikro dan KPR Subsidi
dengan bermitra dengan salah satu Perusahaan penyedia jasa ojek online bagi
para ojek yang dikelolanya.
“Bank BTN akan merangkul
semua pihak, baik BUMN, instansi pemerintah, maupun swasta untuk mendorong
percepatan pencapaian program sejuta rumah,” ujar Pak Maryono.
Akses pembiayaan tidak
hanya sekadar dengan bunga kredit atau uang muka yang murah. Bank BTN terus
melakukan transformasi untuk mempermudah akses pembiayaan lewat inovasi
digital. Akses perbankan secara digital diwujudkan dengan sejumlah aplikasi
perbankan seperti BTN Digital Solutions dan juga portal aplikasi khusus KPR
yaitu www.btnproperti.co.id.
“Kebutuhan generasi
millenial saat ini adalah kecepatan dan kemudahan mencari informasi dan
mengeksekusi keputusan finansialnya, baik untuk menabung, maupun berinvestasi,”
kata Maryono sebelum menutup pemaparannya. Terkait hal itu, Bank BTN menggelar
kompetisi Vlog untuk mengajak kaum millenial dalam menentukan rumah
impiannya. Kompetisi Vlog bertajuk Rumah Impianku bertujuan memberikan
edukasi tentang pentingnya menabung untuk bisa meraih tujuan finansialnya.
Selain itu kompetisi yang menawarkan hadiah total senilai Rp 50 juta
tersebut juga diharapkan bisa memberikan gambaran tentang seperti apa
kebutuhan akan rumah tinggal bagi para generasi millenial.
Bagaimana dengan Anda?
Sudahkah menentukan rumah impian?
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)