Tanpa disadari ataupun tidak, hingga
saat ini telah terdapat 29 orang juta orang miskin, dan dari total 176,74 juta
peserta BPJS kesehatan, sebanyak 92 juta (52 persen) merupakan Penerima Bantuan
Iuran (PBI). Indonesia menjadi Negara dengan tingkat kesenjangan paling tinggi
urutan ke – 4 di Dunia. Meskipun kekayaan per orang meningkat sebanyak 6 kali
lipat selama periode 2000 – 2016, akan tetapi menurut standart Internasional
kekayaan rata-rata orang di Indonesia masih rendah. Tercatat total harta empat
orang terkaya di Indonesia sebanyak 25 Milliyar Dollar AS, setara dengan
gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin (Oxfam International).
Selasa, 30 Januari 2018, saya
menghadiri acara Dompet Dhuafa di Gado-gadi Boplo, meskipun cuaca di Depok
terlihat kurang bersahabat. Acara yang memberi informasi mengenai Public Expose
Dompet Dhuafa. Tentunya dengan beberapa orang pemateri yang telah lama
berkecimpung di Dompet Dhuafa, masing-masing pemateri yakni:
1. Pak Ismail A Said, Ketua Pengurus
Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
2. Drg. Imam Rulyawan, Direktur Utama Dompet
Dhuafa Filantropi.
3. Pak Iwan Ridwan, Direktur Utama
Dompet Dhuafa Enterprise.
4. Pak Mukhlis Bahrainy, Pengusaha
Agroindustri.
5. Pak Fadhil, Pendamping Ekonomi
Program Green Horti Mojokerto
Kilas Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa (DD) merupakan organisasi
nirlaba milik masyarakat global, dan juga merupakan lembaga filantropi Islam yang
bersumber dari dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) dan dana halal lainnya yang berkhidmat dalam
pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis
(humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic
socio-technopreneurship).
Dompet Dhuafa memasuki usia yang ke –
25 ini, mencoba berkolaborasi dengan membawa budaya masyarakat Indonesia untuk
terus bersama memajukan bangsa. Dan, selama tahun 2017 Dompet Dhuafa telah
berkiprah berkontribusi menyelesaikan masalah kemanusiaan di dalam dan luar
negeri, bekerjasama dengan berbagai multistakeholder, baik pemerintah dan NGO
Nasional serta Internasional. Saat ini Dompet Dhuafa telah memiliki 17 cabang
dan perwakilan dalam negeri, 5 cabang berada di luar negeri, 9 kantor layanan,
138 program, 18 gerai sehat layanan kesehatan Cuma-Cuma, 5 rumah sakit, 4 sekolah,
7 outlet Dayamart, 1 De Fresh, 11 unit bisnis, sebagian besar pertumbuhan
merupakan hasil pendekatan Dompet Dhuafa terhadap khasanah budaya lokal.
Dompet Dhuafa telah memperluas
jaringannya di 21 provinsi di Indonesia dan kantor perwakilan di 5 negara Hong
Kong, Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Dimana semua
kegiatan itu dilakukan dengan dukungan 60.000 donor setia yang secara ekonomi
mapan, professional dan berpendidikan.
Laporan Kinerja Dompet Dhuafa
Menurut Drg. Imam Rulyawan MARS,
selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi mengatakan bahwa Dompet Dhuafa
selama perjalanan 25 tahun ini semakin menguatkan potensi lokal dengan
menjalankan konsep Social Enterprise seperti program Green Horti dan Kebun
Indonesia Berdaya.
Jumlah penerima manfaat Dompet
Dhuafa dari tahun 1993 hingga tahun 2017 yakni sebanyak 16.80 juta jiwa dan
layanan, sementara jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa di tahun 2017 sebanyak
1,76 juta jiwa dan layanan. Sementara pada kesempatan lain, Bapak Iwan Ridwan
selaku Direktur Dompet Dhuafa Social Enterprise menuturkan bahwa Dompet Dhuafa
Social Enterprise melakukan pengembangan dan penguatan usaha-usaha dengan berbasis
Social Enterprise yang professional menuju kemandirian usaha dan menciptakan
nilai-nilai sosial dalam rangka meningkatkan pemertaan sosial, menciptakan
lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sinergi antara Dompet Dhuafa
Filantropi dengan Dompet Dhuafa Social Enterprise terus melebarkan sayap dengan
berbagai program untuk bahu membahu membangun program yang berkelanjutan.
Selain itu, pada bidang retail
bisnis, melalui unit usaha Dompet Dhuafa Niaga selama tahun 2017 telah
dikembangkan unit usaha Daya Mart yakni model bisnis retail berbasis
pemberdayaan dengan konsep 100 persen kepemilikan diarahkan untuk kaum Dhuafa. Sebagai
piloting Daya Mart dikembangkan di daearah Sumatera Barat dan selama tahun 2017
sudah dibuka sebanyak enam gerai dengan managemen dari Dompet Dhuafa Niaga.
Daya Mart juga dapat menampung
produk Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM) lokal untuk dipasarkan
melalui Daya Mart. Strategi yang dikembangkan oleh Daya Mart antara lain memperkuat permodalan
dan membangun jaringan distribusi dengan warung/ kios di sekitar Daya Mart. Sedangkan
pada bidang agro industry Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) melalui PT.
Karya Masyarakat Mandiri (KMM) dengan program Indonesia Berdaya telah mengolah
lahan seluas 8, 5 hektar yang ditanami dengan aneka tanaman buah.
Sementara pada bidang kesehatan DDSE
selama tahun 2017 mengembangkan social hospital network, yaitu rumah sakit
berbasis wakaf. Konsep social hospital network dimana nantinya setiap Rumah Sakit
afilliasi Dompet Dhuafa akan dikelilingi minimal empat klinik sebagai feeder
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan demikian akan semakin banyak
kaum dhuafa yang dapat dilayani.
Dompet Dhuafa telah memiliki banyak
jumlah relawan mencapai 8.481 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Lima pilar
yang dimiliki oleh Dompet Dhuafa seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial
serta dakwah menjadi pondasi dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Nah, buat sobat yang ingin bergabung
menjadi donator, atau hanya ingin mengetahui lebih jauh mengenai Dompet Dhuafa,
dapat melalui situs di bawah ini:
Website: www.dompetdhuafa.org
IG: @dompet_dhuafa
Twitter: @dompet_dhuafa
FB: dompet dhuafa
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)