Majukan UKM Asli Indonesia Bersama Blanja.com
Image: sindonews(dot)com
Raut wajah mulai renta, mata berbinar menatap anyaman tikar pandan. Itulah gambaran yang saya tangkap saat mengunjungi nenek di kampung halaman beberapa tahun lalu (sayangnya tak sempat memotret).
"Enak ya, Nek, bisa menganyam tikar. Bisa dijual dan dapat uang yang banyak" ucapku yang ternyata membuat mata Nenek berair.
Saat diselidik dan ditanya lebih jauh, ternyata yang membuat Nenek bersedih karena ia khawatir dengan nasib tikar anyaman buatannya yang semakin lama penjualan semakin merosot 😔.
"Maklum di desa, tikar-tikar anyaman ini hanya dibeli dengan harga seadanya. Paling besar dihargai limapuluh ribu bahkan terkadang kurang," lanjut Nenek.
Selain itu, ternyata modal yang Nenek miliki untuk mengembangkan usaha tikarnya tidak ada. Hanya memutar modal yang ada, bahkan tinggal setengahnya karena terpakai untuk keperluan makan sehari-hari. Meskipun terkadang beberapa anaknya mengirimkan uang untuk kebutuhan makan, namun Nenek kerap menyimpan, "Uang itu untuk jaga-jaga, jika mendadak Nenek sakit!"
Dari kejadian tersebut, saya jadi turut bersedih memikirkan nasib pelaku UKM yang tidak melek digital bahkan tidak terjangkau masyarakat luas sama sekali.
Ada beberapa kendala pelaku UKM kesulitan untuk berkembang, diantaranya:
1. Pemasaran ✅Ada beberapa kendala pelaku UKM kesulitan untuk berkembang, diantaranya:
2. Permodalan ✅
3. Teknologi ✅
4. Administrasi ✅, dan
5. Jaringan ✅.
Dari beberapa kendala tersebut, adakah diantara teman-teman pelaku UKM yang mengalami hal tersebut? Semoga berkurang ya 😉.
Jawaban Untuk Pelaku UKM
Di kampung saya, pelaku UKM masih ada yang kesulitan mengembangkan usahanya. Seperti Nenek, yang pembeli tikar anyamannya hanya tetangga dan mereka yang dekat-dekat saja. Saya membayangkan, seandainya usaha tikar anyam Nenek bisa dikembangkan dan diproduksi lebih banyak lagi, mungkin hidup Nenek akan sejahtera dan warga sekitar pun bisa merasakan juga kesejahteraan itu dengan ikut bergabung bersama Nenek.
Bertempat di Jakarta Convention Center, Telkom Craft Indonesia mengadakan pameran hasil UKM ASLI INDONESIA dari tanggal 22 Maret hingga 25 Maret 2018 di Hall A dan Hall B yang merupakan program Rumah Kreatif BUMN yang kedua.
Pameran yang digelar ini memamerkan hasil kreatifitas pelaku UKM se-Nusantara. Dan diantara pelaku UKM Asli Indonesia yang telah berhasil adalah UMKM Salawase yang bergerak di bidang bisnis Fashion, dan Brodo pada bisnis sepatu.
Pada acara Telkom Craft Indonesia 2018 bulan lalu, saya takjub melihat berbagai produk UKM Asli Indonesia dipamerkan, yakni sebanyak 400 UKM dari berbagai belahan Nusantara. UKM yang turut berpartisipasi pada acara pameran tersebut terdiri UKM Binaan Telkom (56 persen atau sebanding dengan 224 stand), UKM Binaan BUMN (26 persen = 104 stand), dan UKM dari Komunitas (18 persen = 72 stand).
Di sela-sela pameran yang saya dan pengunjung lainnya ikuti, diadakan talkshow yang disampaikan oleh Aulia Ersyah Marinto selaku CEO Blanja.com. Selain itu, terdapat kesenian serta musik dan juga peragaan busana yang mengangkat tema budaya Indonesia.
Ada Ada dengan Blanja.com?
Blanja.com merupakan e-commerce terbaik di Indonesia, yang telah berdiri sejak tahun 2014, tepatnya 8 Desember 2014 lalu dan tentunya dengan dukungan dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. Juga mendapatkan dukungan dari e-Bay di tahun 2016.
Pada acara talkshow bulan lalu, Aulia Ersyah Marinto menyampaikan jika kegiatan yang diadakan Telkom Craft Indonesia 2018 ini menjadi salah satu cara untuk mencapai target market lebih luas lagi, yaitu dengan cara teknik digital. Apalagi di jaman now semua sudah serba digital.
Situs Blanja.com yang dapat didownload melalui android ini menjadi sebuah jawaban dari para pelaku UKM, dimana produk yang dihasilkan merupakan hasil karya sendiri dan berbahan alam, dan tentu saja yang memberikan kesan Indonedia. Mulai dari assessoris, tas, hingga kain tenun.
"Duh sayang nggak bisa datang kesana! Padahal, ingin banget punya koleksi produk UKM Asli Indonesia".
Take it easy, Sob! Buat yang belum sempat ataupun yang nggak bisa ke acara tersebut, kamu bisa download aplikasi Blanja.com pada android, kemudian buat akun dengan cara mendaftarkan diri, ini untuk mempermudah kamu melakukan transaksi jual-beli. Jadi, di Blanja.com ini selain kita menjadi buyer kita juga bisa menjadi seller. Menguntungkan bukan?
Saat mengunjungi stand by stand, saya kembali teringat Nenek. Berharap suatu saat Nenek bisa menjadi bagian dari pelaku UKM yang sukses, sebagaimana pelaku UKM Salawase dan Brodo.
Untuk yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Blanja.com, bisa kepoin media sosial berikut:
FB: https://www.facebook.com/blanjacom/
IG: @blanjacom
Twitter: blanjacom
Situs Blanja.com yang dapat didownload melalui android ini menjadi sebuah jawaban dari para pelaku UKM, dimana produk yang dihasilkan merupakan hasil karya sendiri dan berbahan alam, dan tentu saja yang memberikan kesan Indonedia. Mulai dari assessoris, tas, hingga kain tenun.
"Duh sayang nggak bisa datang kesana! Padahal, ingin banget punya koleksi produk UKM Asli Indonesia".
Take it easy, Sob! Buat yang belum sempat ataupun yang nggak bisa ke acara tersebut, kamu bisa download aplikasi Blanja.com pada android, kemudian buat akun dengan cara mendaftarkan diri, ini untuk mempermudah kamu melakukan transaksi jual-beli. Jadi, di Blanja.com ini selain kita menjadi buyer kita juga bisa menjadi seller. Menguntungkan bukan?
Saat mengunjungi stand by stand, saya kembali teringat Nenek. Berharap suatu saat Nenek bisa menjadi bagian dari pelaku UKM yang sukses, sebagaimana pelaku UKM Salawase dan Brodo.
Untuk yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Blanja.com, bisa kepoin media sosial berikut:
FB: https://www.facebook.com/blanjacom/
IG: @blanjacom
Twitter: blanjacom
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)