Adakah diantara teman-teman yang belum memberikan imunisasi lengkap untuk anaknya?
Jika iya, maka segeralah untuk melengkapinya.
Anak-anak adalah generasi penerus yang sudah sepantasnya dilindungi dari berbagai penyakit, yakni dengan memberikan imunisasi lengkap. Pada dasarnya, imunisasi menyelamatkan jutaan nyawa dan secara luas telah diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling berhasil dan efektif di dunia. Akan tetapi, pada kenyataannya masih ada lebih dari 19 juta anak di dunia yang tidak divaksinasi ataupun vaksinasinya tidak lengkap, sehingga membuat mereka (anak-anak) sangat berisiko untuk menderita penyakit yang berpotensi mematikan. Naudzubillah!
Beberapa diantara orangtua (ibu-ibu) yang masih awam, tepatnya yang mudah terpengaruh oleh isu-isu negatif melalui media-media mengenai imunisasi yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian, padahal bisa saja hal itu terjadi karena keteledoran satu orang, jadi tidak serta merta imunisasi yang menjadi masalah. Sebab, vaksinasi tidak hanya mencegah penderitaan dan kematian yang terkait dengan penyakit menular seperti Tuberculosis, diare, pneumonia (infeksi paru-paru), polio, campak, dan batuk rejan, akan tetapi vaksinasi juga membantu mendukung prioritas nasional seperti pendidikan serta pembangunan ekonomi.
Pada tanggal 25 April 2018 lalu saya menghadiri acara seminar Pekan Imunisasi Dunia yang jatuh pada tanggal 24 sd 30 April 2018 oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan mengangkat tema PID tahun ini yakni “Capai Imunisasi Lengkap: Bersama Melindungi dan terindungi” yang bertempat di Gedung IDAI Jln Salemba I no. 5 Jakarta Pusat.
Dan, acara tersebut juga dihadiri oleh:
Dan, acara tersebut juga dihadiri oleh:
- Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, Sp. A(K), M.Sc, PhD selaku Ketua Satgas Imunisasi IDAI.
- DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP selaku Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI.
- DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp. A(K), M. TropPaed
- DR. H. M. Asrorun Ni'am Sholeh, MA
- Dr. Piprim B. Yanuarso, Sp. A(K).
Pada kesempatannya, DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp. A(K), M.TropPaed selaku ketua Komite Nasional Pengkajian dan Penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) menyampaikan bahwa vaksin aman dan efektif, bahkan meskipun telah dilisensi vaksin tetap dipantau baik oleh pemerintah maupun badan independen yang kompeten.
Tentang Vaksin dan Vaksinasi
Vaksin merupakan suatu produk yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit dan dapat diberikan melalui jarum suntik, melalui kulit atau diberikan dengan melalui mulut juga dapat dengan penyemprotan, sedangkan vaksinasi merupakan tindakan penyuntikan organisme yang mati atau dilemahkan selanjutnya akan menghasilkan kekebalan tubuh terhadap organisme tersebut.
Hal yang perlu diketahui tentang vaksin, bahwa kelompok anti vaksin seringkali melebih-lebihkan risiko imunisasi tanpa bukti ilmiah bahkan mereka menggambarkan bahwasanya vaksin itu tidak efektif padahal risiko tersebar muncul (wabah) apabila anak tidak divaksinasi.
Isu antivaksinasi cepat meluas dan bikin heboh masyarakat dikarenakan beberapa hal berikut:
- Menyentuh sisi emosi dan ideologi masyarakat meski keliru dari segi ilmu dan tanpa bukti sahih.
- Memanfaatkan pengaruh media sosial dan media massa konvensional.
- Amat aktif bergerak menyebarkan isu (aktivis hardcore antivaks).
Penyakit yag Dapat Dicegah dengan Imunisasi (P3DI)
Pentingnya melakukan imunisasi dikarenakan imunisasi dapat mencegah penyakit, diantaranya: Hepatitis, Tuberkulosis, Difteri, Pertusis (batuk rejan, batuk 100 hari), Tetanus, Campak dan berbagai macam penyakit lainnya.
Sudah tahu bukan betapa pentingnya melakukan imunisasi? Jangan menunggu terkena gejala penyakit ya, sebab sehat itu sangat mahal harganya dan berharga.
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)