Bengkulu - beberapa tahun lalu. Entah kapan tepatnya peristiwa itu terjadi, pagi, siang atau sore, namun memori peristiwa menyedihkan itu takkan pernah terlupakan, hingga kini. Berita duka yang datangnya dari Paman, adik Ayah, meninggal dunia. Berdasarkan informasi validnya, jika penyebab kematian Paman dikarenakan Jantung Koroner. Saya kemudian berpikir, kenapa itu bisa terjadi? Padahal, jika dilihat dari postur tubuhnya, beliau terlihat sehat bugar.
Lalu, bagaimana penanganan terhadap seseorang yang telah terdeteksi mengidap Penyakit Jantung Koroner? Dan, kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengecekan jantung pada seseorang yang tidak memiliki tanda mengidap Jantung Koroner? Tentunya jawaban tersebut saya dapatkan saat mengikuti Media Gathering Day dari RS Jantung Diagram, Jl. Maribaya No.1, Puri Cinere. Depok. Acara tersebut berlangsung dalam rangka mensosialisasikan betapa pentingnya menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, tentunya dengan pemateri yang ahli di bidangnya, yakni:
Dr. Jeffrey Wirianta, SpJP, FIHA ini merupakan dokter RS. Jantung Diagram yang dipercaya dalam menangani pasien di rumah sakit tersebut, namun dikarenakan letak tempat tinggalnya yang cukup jauh dari Rumah Sakit Jantung Diagram, sehingga akhirnya kehadiran Dr. M. Barri Fahmi, SpJP sangat terbantukan, sebab tempat tinggalnya dekat dengan RS Jantung Diagram, sehingga apabila ada pasien yang membutuhkannya, ia bisa langsung segera datang ke Rumah Sakit untuk menangani pasien-pasien yang bisa saja datang kapan saja, termasuk di malam hari, yakni 24 jam.
Jantung Koroner tentunya tidak bisa dianggap sepele, sebab kehadirannya bisa datang secara mendadak tanpa mengenal usia, waktu dan tempat. Sebagaimana kisah almarhum Om (Adik Ayah) yang telah saya ceritakan sebelumnya. Dimana beliau meninggal di tempat kerja, karena serangan jantung.
Pada jantung terdapat salah satu pembuluh yang berperan paling penting, yakni Arteri Koroner. Mengapa? Sebab, Pada arteri terdapat sirkulasi darah yang kaya oksigen yang kemudian menyebar hingga ke semua organ dalam tubuh, termasuk jantung. Akan tetapi, apabila arteri ini terjadi sumbatan atau menyempit maka aliran darah ke jantung bisa turun secara signifikan atau berhenti sama sekali. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan serangan jantung.
Dari pemaparannya, Dr. M. Barri Fahmi, SpJP menjelaskan, jika ada beberapa hal yang perlu dipehatikan, dimana hal tersebut dapat muncul akibat adanya tanda serangan jantung, seperti:
Serangan Jantung dapat terjadi secara mendadak bahkan dapat menyebabkan kerusakan yang dahsyat pada otot jantung. Untuk menanganinya, tentunya diperlukan tindakan sesegera mungkin untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah koroner. Tindakan tersebut dikenal dengan nama "Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI).
Tindakan PPCI ini tentunya dilakukan di ruang katerisasi oleh dokter jantung konsultan intervensi serta didukung oleh tim perawat yang berpengalaman. Tindakan PPCI ini menggunakan bius lokal dan biasanya dilakukan melalui pembuluh darah di pergelangan tangan atau paha.
Setelah ditemukan adanya sumbatan pada pembuluh darah koroner, maka dokter akan memasang "Stent/ Ring". Setelah dilakukan pemasangan Stent/ Ring, pasien akan dirawat di ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) untuk pemantauan lebih lanjut. Namun, jika tidak ada penyulit atau komplikasi maka biasanya pasien bisa pulang dalam waktu 4-5.hari.
Berdasarkan yang diungkapkan oleh Dr. M. Barri Fahmi, SpJP, seseorang dapat memeriksakan dirinya apabila pernah mengalami beberapa hal berikut, seperti: rasa nyeri pada dada kiri yang terjadi tidak hanya sekali dua kali namun berulang-ulang.
Salah satu Rumah Sakit yang menyediakan layanan Penanganan Emergency Pasien Serangan Jantung Akut adalah Rumah Sakit Jantung Diagram.
Beberapa fasilitas dan pelayanan di RS Jantung Diagram:
Merupakan tindakan diagnostik dengan berbagai tes untuk mendeteksi penyebab keluhan dan penyakit seakurat mungkin dengan menggunakan peralatan modern.
Merupakan tindakan lanjutan diagnosa secara lebih mendalam, akurat dan lebih efektif. Selain itu, tersedia pelayanan diagnostik invasif, serta melakukan penanganan intervensi non bedah.
Merupakan tindakan lebih lanjut terhadap pasien yang menderita penyakit jantung.
Sehat itu mahal, maka jagalah kesehatan dengan dimulai dari diri sendiri. Selain itu, cek kesehatan secara rutin karena "Setiap detik berarti".
"Tapi, pernah sesekali Pamanmu merasakan dadanya nyeri seperti tertindih dan bahkan rasa nyerinya menjalar hingga ke pundak!" terang Tante saat ditanya apakah Paman pernah mengeluh sakit pada tubuhnya.
Sekilas Mengenai Penyakit Jantung Koroner.
Serangan Jantung merupakan kontributor terbesar yang menyebabkan kematian pada pasien dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK), dimana Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Serangan jantung disebabkan oleh mendadak hilangnya aliran darah ke pembuluh darah jantung atau yang dikenal dengan nama pembuluh darah koroner.Dokumen Pribadi |
Lalu, bagaimana penanganan terhadap seseorang yang telah terdeteksi mengidap Penyakit Jantung Koroner? Dan, kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengecekan jantung pada seseorang yang tidak memiliki tanda mengidap Jantung Koroner? Tentunya jawaban tersebut saya dapatkan saat mengikuti Media Gathering Day dari RS Jantung Diagram, Jl. Maribaya No.1, Puri Cinere. Depok. Acara tersebut berlangsung dalam rangka mensosialisasikan betapa pentingnya menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, tentunya dengan pemateri yang ahli di bidangnya, yakni:
- Dr. Jeffrey Wirianta, SpJP, FIHA (Interventional Cardiologist).
- Dr. M. Barri Fahmi, SpJP (Interventional Cardiologist).
Dr. Jeffrey Wirianta, SpJP, FIHA ini merupakan dokter RS. Jantung Diagram yang dipercaya dalam menangani pasien di rumah sakit tersebut, namun dikarenakan letak tempat tinggalnya yang cukup jauh dari Rumah Sakit Jantung Diagram, sehingga akhirnya kehadiran Dr. M. Barri Fahmi, SpJP sangat terbantukan, sebab tempat tinggalnya dekat dengan RS Jantung Diagram, sehingga apabila ada pasien yang membutuhkannya, ia bisa langsung segera datang ke Rumah Sakit untuk menangani pasien-pasien yang bisa saja datang kapan saja, termasuk di malam hari, yakni 24 jam.
Jantung Koroner tentunya tidak bisa dianggap sepele, sebab kehadirannya bisa datang secara mendadak tanpa mengenal usia, waktu dan tempat. Sebagaimana kisah almarhum Om (Adik Ayah) yang telah saya ceritakan sebelumnya. Dimana beliau meninggal di tempat kerja, karena serangan jantung.
"Serangan jantung dapat dikenali dari gejala yang khas, pola gambaran elektrokardiografi (EKG) yang jelas, hasil laboratorium seperti enzim jantung yang spesifik, serta pemeriksaan lain yang menunjang (ekokardiografi, dan atau Katerisasi Jantung)" Ujar Dr. M. Barri Fahmi, SpJP menyampaikan.
Pada jantung terdapat salah satu pembuluh yang berperan paling penting, yakni Arteri Koroner. Mengapa? Sebab, Pada arteri terdapat sirkulasi darah yang kaya oksigen yang kemudian menyebar hingga ke semua organ dalam tubuh, termasuk jantung. Akan tetapi, apabila arteri ini terjadi sumbatan atau menyempit maka aliran darah ke jantung bisa turun secara signifikan atau berhenti sama sekali. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan serangan jantung.
Dari pemaparannya, Dr. M. Barri Fahmi, SpJP menjelaskan, jika ada beberapa hal yang perlu dipehatikan, dimana hal tersebut dapat muncul akibat adanya tanda serangan jantung, seperti:
- Nyeri pada dada sebelah kiri, yang mana rasa nyerinya seperti ditekan atau diremas.
- Terasa tidak nyaman pada bagian tubuh atas, seperti misalnya timbul rasa sakit pada salah satu atau kedua lengan, bahu, leher, rahang, punggung ataupun pada bagian atas perut/ pusar. Yang mana rasa tidak nyaman tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit kemudian hilang dan kembali lagi, bahkan detak jantung berdetak cepat dari biasanya.
- Sesak napas, yang mana saat terjadi tubuh akan mengeluarkan keringat dingin, kepala terasa pusing, bahkan tubuh terasa lemas. Serta beragam gejala lainnya.
Serangan Jantung dapat terjadi secara mendadak bahkan dapat menyebabkan kerusakan yang dahsyat pada otot jantung. Untuk menanganinya, tentunya diperlukan tindakan sesegera mungkin untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah koroner. Tindakan tersebut dikenal dengan nama "Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI).
"PPCI merupakan tindakan minimal invasif yang harus dilakukan segera dalam waktu kurang dari 12 jam sejak terjadinya serangan jantung!" sambung Dr. M. Barri Fahmi, SpJP.
Tindakan PPCI ini tentunya dilakukan di ruang katerisasi oleh dokter jantung konsultan intervensi serta didukung oleh tim perawat yang berpengalaman. Tindakan PPCI ini menggunakan bius lokal dan biasanya dilakukan melalui pembuluh darah di pergelangan tangan atau paha.
Setelah ditemukan adanya sumbatan pada pembuluh darah koroner, maka dokter akan memasang "Stent/ Ring". Setelah dilakukan pemasangan Stent/ Ring, pasien akan dirawat di ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) untuk pemantauan lebih lanjut. Namun, jika tidak ada penyulit atau komplikasi maka biasanya pasien bisa pulang dalam waktu 4-5.hari.
"Jadi ingin memeriksakan diri, mau mendeteksi apakah terdapat tanda-tanda penyakit jantung atau tidak!"
Berdasarkan yang diungkapkan oleh Dr. M. Barri Fahmi, SpJP, seseorang dapat memeriksakan dirinya apabila pernah mengalami beberapa hal berikut, seperti: rasa nyeri pada dada kiri yang terjadi tidak hanya sekali dua kali namun berulang-ulang.
Salah satu Rumah Sakit yang menyediakan layanan Penanganan Emergency Pasien Serangan Jantung Akut adalah Rumah Sakit Jantung Diagram.
Sekilas Tentang RS Jantung Diagram.
Rumah Sakit Jantung Diagram ini berada di Jl. Maribaya No. 1, Puri Cinere - Depok. Menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan 24/ 7 Dokter jantung siaga, artinya layanan 24 jam sehari 7 hari seminggu, tersedia Dokter spesialis Jantung dan tindakan Primary.Beberapa fasilitas dan pelayanan di RS Jantung Diagram:
- Diagnostik Non Invasif.
Merupakan tindakan diagnostik dengan berbagai tes untuk mendeteksi penyebab keluhan dan penyakit seakurat mungkin dengan menggunakan peralatan modern.
- Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah.
Merupakan tindakan lanjutan diagnosa secara lebih mendalam, akurat dan lebih efektif. Selain itu, tersedia pelayanan diagnostik invasif, serta melakukan penanganan intervensi non bedah.
- Bedah Pintas Jantung.
Merupakan tindakan lebih lanjut terhadap pasien yang menderita penyakit jantung.
Sehat itu mahal, maka jagalah kesehatan dengan dimulai dari diri sendiri. Selain itu, cek kesehatan secara rutin karena "Setiap detik berarti".
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)