Pict: @TutyQueen |
September 2017, merupakan bulan pertama karya tulis saya di film-kan di salah satu stasiun televisi swasta. Bahagia, menjadi satu kata yang saya rasakan kala itu, sebab beberapa kali revisi akhirnya goal untuk ditayangkan. Sebuah film yang isinya insyaa Allah dapat memberikan hidayah buat yang menonton, dimana siapa yang berlaku buruk maka keburukan itu kembali padanya. Maka, berlakulah baik.
Namun disayangkan, film yang hampir ditayangkan lima hari dalam sepekan itu kemudian 'dibungkus' alias tidak ditayangkan lagi. Itu karena hanya karena rating tidak mencapai yang diinginkan. Namun, yang menyedihkan, ternyata film bahkan berita yang banyak tayang ialah yang mengandung kekerasan, film percintaan yang belum layak dikonsumsi anak-anak.
Lalu, apa yang harus kita lakukan? Sebagai orangtua, hendaklah kita mengarahkan agar anak tidak terjerumus ke dalam hal negatif dari apa yang mereka tonton, dan dengar. Namun, apa mengarahkan saja sudah cukup? Tentu saja peran media juga memberi pengaruh.
Piala Merak Ajang Wujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030
Diantara Moms pasti bertanya-tanya, apa hubungan Piala Merak dengan Hak anak? For Your Information, Moms!Beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk menghadiri acara Malam Penganugerahan Piala Merak 2018 di Rumah Maroko. Acara Malam Penganugerahan Piala Merak ini dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise.
Piala Merak (Media Ramah Anak) 2018 merupakan anugerah serta penghargaan kepada media dan insan media yang telah ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam upaya sosialisasi dan edukasi dalam pemenuhan hak anak dan menjadikan kepentingan terbaik anak sebagai jantung kerja jurnalistik (the center of journalism).
Pict: @AmalliaSarah |
Ada beberapa filosofi yang mengapa akhirnya menggunakan Merak pada Piala kali ini, yakni:
- Merak, memiliki sifat kepemimpinan. Ini merupakan simbol bagi media, berani berada di depan, bergerak dan menyuarakan pemenuhan dan perlindungan hak anak.
- Warna-warni merak melambangkan ekspresi serta latar belakang anak-anak Indonesia yang penuh dengan semangat dan kegembiraan.
- Merak merupakan burung yang indah dan menjadi sumber inspirasi. Sebagaimana media yang dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat tentang nilai-nilai perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Selain itu, acara ini juga terdapat sesi diskusi tentang pemenuhan hak anak, tentunya dengan menghadirkan beberapa orang narasumber yang kompeten, yakni Lenny N. Rosalin selaku Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak, Agus Sudibyo selaku Dewan Pers, Rinno Arna selaku Aktivis Hak Anak, Prof. Irwanto selaku Psikolog dan Peneliti Ilmu Kajian Anak, Fairuz Illoet selaku Founder Komunitas Ibu Cerdas, Ali Nur Yasin selaku Redaktur Pelaksana serta acara ini juga dimoderatori oleh Semiarto Aji seorang Antropolog.
Apa yang terjadi saat ini tentunya menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama dalam membersamai dan menjaga agar anak mendapatkan haknya.
Dalam pemaparannya, Ibu Yohana Yembise menyampaikan dan mengajak agar pemerintah, tokoh adat, tokoh masyarakat, bahkan media agar terus mengupayakan secara bersama-sama dalam pemenuhan hak anak.
Selain penyerahan Piala Merak 2018 kepada media yang berprestasi, acara Malam Penganugerahan Piala Merak ini juga mendatangkan sejumlah tokoh dan wartawan untuk kemudian membacakan narasi cerita inspiratif tentang anak diantaranya adalah Kak Seto Mulyadi, Mona Ratuliu, Lenny N dan masih banyak lagi.
Pict: @TutyQueen |
Harapan saya, semoga dengan adanya acara seperti ini dapat menginspirasi semua media dan masyarakat lebih luas agar memberikan hak anak selayaknya.
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)