Halo sobat pembaca setia elvanasira, jumpa lagi nih pada curhatan Saya hari ini. Nah, tema kali ini tentang pernikahan, dimana Saya akan menjabarkan cara membangun romantis setelah menikah, sebagaimana beberapa cara ini Saya rangkum dari berbagai buku yang Saya baca dan juga dari pengalaman. Tentu saja ilmu Saya masih secuil, jadi di sini Saya bukan mau mengajarkan akan tetapi hanya mau berbagi informasi yang Saya dapatkan. Selain itu, kalian juga bisa baca loh ulasannya mbak Shafira Adlina mengenai Senandika Pernikanan. Hmm, kira-kira apa ya? Langsung cek aja deh ulasannya.
Sebagaimana yang kita ketahui, jika dalam islam menikah adalah salah satu cara Kita untuk menyempurnakan agama, jadi dengan menikah maka separuh agama Kita telah terpenuhi, masyaa Allah. Namun, setelah menikah tentunya ada banyak hal yang akan kita hadapi, bahkan tidaklah mudah menyatukan dua orang yang berbeda watak, prinsip, pendapat, kesukaan dan lain sebagainya. Bahkan, karena merasa tak sanggup bersisian dengan perbedaan-perbedaan itulah kemudian banyaknya kasus dalam rumah tangga, hingga akhirnya terjadi perceraian, naudzubillah, semoga Kita terhindar dari hal demikian. Aamiin.
Pentingnya Membangun Harmonisasi Dalam Rumah Tangga
Menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah, tentunya menjadi dambaan setiap orang, namun tidak banyak yang dapat membangun hal demikian, sebab dibutuhkan usaha dan kekompakan antara pasangan, yakni suami-istri. Dengan membangun rumah tangga yang harmonis-terlebih setelah menikah-tentunya akan membuat seisi rumah bahagia, terutama anak, sebab bahagia tidaknya orangtua tentunya akan memberi dampak pada psikologi anak-anaknya. Semisal, seorang suami terbiasa berkata kasar pada istrinya, bahkan kerap memukul, tentu saja tanpa disadari sang anak merekam apa yang dilihat, dan didengar olehnya, bahkan bisa saja dia akan meniru dan mempraktekkannya pada teman-teman sebayanya. Naudzubillah. Itulah mengapa pentingnya keharmonisan dibentuk antara pasangan suami-istri, agar dapat melahirkan dan membentuk generasi-generasi yang baik.
Menciptakan harmonisasi dalam rumah tangga tentunya tidak perlu dengan melakukan hal yang dirasakan berat, semisal ingin membahagiakan istri dengan membelikannya perhiasan, jika dirasa belum mampu, tentunya para suami dapat melakukan hal kecil yang dapat membahagiakan istri, contohnya dengan membantu pekerjaan istri di rumah, membantu mengurus anak dan masih banyak hal sepele lainnya namun dapat memberi efek yang cukup besar bagi pasangan. Begitupun dengan istri, dapat melakukan hal remeh temeh lainnya yang sekiranya dapat menyenangkan suami, seperti misalnya membuatkan minuman setelah pulang dari kerja, menyambut suami pulang dengan senyuman, dan hal-hal kecil lainnya.
Meskipun hal tersebut dianggap sepele, namun jika dilakukan dengan hati yang tulus dan mengharap Ridho-Nya, maka in Syaa Allah rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah akan terbentuk. Amiin. Sebab, dengan hal sepele tersebut suami merasa dihormati dan dihargai, sedangkan membantu pekerjaan istri ia akan merasa disayang.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa Saya ulas, jika teman-teman punya tips tersendiri boleh banget berbagi di kolom komentar.
aamiin..memang menikah jadi istri atau suami ga ada sekolah jadi jangan malu untuk berilmu..berilmu pd pakar, orang tua, juga terpenting merujuk quran dan assunnah ya mbak elva.
BalasHapusKalau sudah menginjak tahun ke 8 saya merasa seperti teman gitu sama suami. Entah bagus atau tidak ya
BalasHapusMembangun harmoni dalam rumah tangga emang butuh perjuangan banget ya, kak. Terutama perjuangan mengalahkan gengsi dan ego gitu.
BalasHapusbener romantis dalam rumtang itu harus dijaga biar tetap awet dan gak bosen. secara setiap hari ketemunya dia lagi dia lagi, ya harus bisa jaga rasa cinta ya. saya aja yang baru beberapa tahun juga suka gemes liat suami kalo lagi berantem haha.
BalasHapusKalau udah menikah bukannya semua yang dilakukan untuk pasangan itu romantis ya kak, harus dibangun dahulu ya , oke noted kak buat nanti kalau aku ketemu pasangan.
BalasHapusRomantis sama pasangan harus dijaga ya mbak sampaikapanpun. Tentunya semakin lama ikatan pernikahan semakin sama2 mengerti dan dapat lebih memahami keinginan masing2 ya..
BalasHapusRomantic itu bisa diasah asal ada kemauan ya, soalnya romantika itu dibutuhkan untuk melanggengkan hubungan rumah tangga hingga kakek dan nenek
BalasHapusSaling memahami dan menghargai pasangan. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. insyaAllah awet dan selalu romantis
BalasHapusBetul banget nih, bunga dan coklat gak mempan kalau udah berumah tangga, lebih baik dibantu pekerjaan rumah dari pada diberikan benda tersebut jika harus milih.
BalasHapusSaya juga selalu menyambut suami pulang kerja dengan senyuman kak, kalau pelukan males ih masih bau asyeem wkwkwk trus ada lagi kebiasaan saya, nodong "bawa jajan apa wkwkwk"
BalasHapusSaya pernah baca sebuah kisah kak.. di mana ada seorang suami yang setelah ditinggal oleh istrinya (meninggal), beliau malah sering memutar suara istrinya (voice note) yang selalu cerewet mengingatkan ia makan, minum vitamin dll.
BalasHapusKadang, sesuatu yang sepele akan sangat kita ingat setelah kita ditinggal pasangan.
Saya baru nikah tahun lalu, sampe sekarang malah kadang masih suka berantem lucu gitu wkwkwk padahal kadang saya yang salah, eh dia yang minta maaf, bagoossss
BalasHapusKalo aku biasanya milih nonton film bareng saat anak udah tidur hihi
BalasHapusIlmu yang sangat penting ni buat saya yang sbentar lagi berumah tangga, doain ya sahabat
BalasHapusIstri tu dibantu pekerjaan rumah aja sudah seneng banget ya. Misal mandiin anak-anak gitu. Happy banget.
BalasHapusHarmonisasi emang harus selalu dipupuk ya kak supaya tetap ada saling menghargai ..semoga samawa ya pernikahannya..
BalasHapus