Terima kasihku, Ku ucapkan
Pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna, slalu dilimpahkan
Untuk bekalku, nanti
Setiap hariku dibimbingnya
Agar tumbuhlah bakatku
Kan kuingat slalu, nasihat guruku
Trima kasihku, Guruku
Masih ingat lirik lagu di atas? Yups, itu adalah lirik lagu yang kerap Saya dan teman-teman nyanyikan semasa sekolah yang berjudul "Terima Kasihku Guruku" ciptaan Sri Widodo. Lagu tersebut bahkan dinyanyikan saat melakukan acara perpisahan di sekolah. Bicara soal sekolah, jadi ingat sama tulisannya mbak Blogger Betawi yang menulis tentang guru inovatif bisa kalian baca. Ulasannya sangat menarik.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Saya jadi punya cita-cita menjadi guru, sebab guru adalah pekerjaan yang mulia yang mentransfer ilmunya untuk orang lain. Maka sejak itu mulailah Saya lebih giat belajar.
Pengalaman Menjadi Seorang Guru
Awal tahun 2012 Saya melamar menjadi guru di salah satu SMK swasta, cukup dekat jaraknya dengan rumah. Alhamdulillah setelah tiga hari surat lamaran itu kuberikan, seseorang menelpon dan memintaku datang ke sekolah tersebut. Dan, di luar dugaan, Saya diminta mengajar Matematika dan juga pelajaran IPA, alhamdulillah. Bagi Saya itu adalah rezeki besar karena diberi kesempatan untuk mengajar di beberapa kelas, kelas X dan XII.
Sejak mengajar kedua mata pelajaran, Saya mulai disibukkan dengan aktivitas baru, dari membuat perangkat pembelajaran, hingga mempelajari bahan materi untuk diajarkan ke siswa keesokan harinya. Alhamdulillah, selama mengajar tidak ada kendala apapun, ya meskipun dihadapi dengan kenakalan siswa, syukurnya bisa Saya atasi.
Sejak menjadi guru, Saya makin paham betapa besar jasa para guru yang telah mengajarkan Saya dulu, dan bagaimana perjuangan untuk mencerdaskan siswa, mulai dari memotivasi mereka agar semangat belajar, mendisiplinkan dan mengarahkan mereka agar menjadi siswa yang berakhlak baik.
Perjalanan Karir Menjadi Guru
Satu tahun mengajar di salah satu SMK Bengkulu, alhamdulillah Saya kembali diberi kepercayaan, yakni untuk mengajar Matematika di SMKS Kesehatan Bengkulu yang jaraknya tidak terlalu jauh dari SMK awal Saya mengajar, hanya 5 menit jika menggunakan motor. Jadi, saat setelah jam mengajar di SMK awal selesai, Saya langsung menuju ke SMKS Kesehatan jika ada jadwal di sana.
Tentunya aktivitas makin padat, apalagi saat akan mendekati ujian sekolah, mesti membuat lembar soal, baik soal matematika maupun IPA dan dengan kelas yang berbeda. Namun, saya bahagia menjalaninya, karena bagi Saya itu adalah hal yang menyenangkan. Sekian lama mengajar, sekolah mengutus Saya dan beberapa guru lainnya untuk menjadi guru pengawas Ujian Nasional ke sekolah lain. Sungguh, menjadi pengalaman yng luar biasa bagi Saya karena diberi kepercayaan itu, sehingga Saya jadi makin kaya pengalaman.
Meski saat itu gaji menjadi guru honorer belum seberapa, namun Saya bersyukur karena pengalaman demi pengalaman yang saya dapatkan selama mengajar lebih dari sekadar uang, namun juga mendapat jaringan pertemanan yang kemudian membuka jalan karir Saya makin luas. Saat itu, saya mendapat tawaran menjadi guru les privat untuk anak sekolah dasar. Lokasi rumah anak yang akan Saya ajarkan les pun tidak begitu jauh dari tempat tinggal, hanya sekitar 20 menit perjalanan mengendarai sepeda motor.
Itulah sepenggal cerita Saya, semoga memberi semangat pada adik-adik yang punya cita-cita untuk menjadi guru.
Wah jasa guru sangat mulia ya mbak ku bayangkan apa jadi nya anak usia pendidikan formal tanpa diajarkan pengetahuan sama para guru. Pengalaman yang mengesankan pasti ya bisa menjadi seorang guru.
BalasHapusYa Allah kak, senangnya ya berbagi ilmu dengan menjadi guru, pahlawan tanpa tanda jasa, terima kasih bapak dan ibu guru yang telah mengajarkan kami dari mulai baca, nulis , dan maafkan kebandelan anak murid yang suka buat onar.
BalasHapusJadi guru pasti gak mudah ya mba..
BalasHapusSudah dibuktikan dengan adanya pandemi ini, ketika guru harus digantikan oleh orang tua di rumah. Banyak orangtua yang nggak sanggup tuh..
Dulu pas tahun 2000an aku pernah ngajar privat. bagiku guru tidakselalu identik di depan kelas ya. Yang penting bagaimana menghadapi murid dengan sabar
BalasHapuspengalaman tak terlupakan ya ka elva. aku pun pernah mengajar sukarela di rumah belajar saat masih kuliah dulu. Kemudian pas di ibukota juga pernah ngerasain ngajar jadi guru privat anak orang borju, ah kebalikan bgt ya. tapi memang yang paling menyenangkan melakukan sesuatu dari hati ya kak
BalasHapusBahwa setiap kita adalah guru. Guru bagi anak kita. Dan sayang kalo punya ilmu gak dibagi2, kita gak punya amal jariyah (amal yg pahalanya terus mengalir meskipun sudah meninggal)
BalasHapusSering lihat video-video lucu tentang adegan murid yg kepergok tidur sama guru dan lain macamnya, jadi mendadak pengen jadi guru. Tapi apalah daya, diriku orangnya kurang sabaran hahaha
BalasHapusDulu tuh aku paling ngga mau jadi guru, kak. Karena tau banget aku murid yang nuckal gitu hehe. Tapi, qodarullah, malah dikasih kesempatan buat jadi guru ekskul di SD. Bener-bener pengalaman yang waw juga. Dan ternyata, jadi guru ngga sehoror itu
BalasHapusAku merasakan juga menjadi guru. Walau cuma sebentar karena kemudian pindah lagi. Seru mengajari anak-anak dengan berbagai karakter.
BalasHapussalut bagi orang yang mau menjadi guru apalagi di zaman now tingkat kesulitannya sangat berbeda ketika menjadi guru pada masa kita masih anak-anak ya nah rezeki itu ada dimana saja meskipun jadi guru honorer tetapi rezeki tetap lancar dan cita-cita pun tercapai
BalasHapusLoh mbak Elva di Bengkuluu toh? saya kira di Jawa. Dekat kita mbak, saya Lubuklinggau. Jadi guru itu susah-susah gampang. Apalagi guru SD kayak saya. Yang susah itu bukan pas ngajarin materi ke anak didik, tapi mendidik anak tersebut biar punya akhlak yang kadang bikin menghela napas panjang biar dadanya lapang :D
BalasHapusWah pengalamannya seru sekali kak elva .. Aku ngebayanginnya rada repot pasti, tapi dibalik kerepotannya itu ada berjuta pahala menanti ... Bahagianya
BalasHapusSemangat kakak, sama sama honorer kita ya. Yang penting ikhlas insya allah lancar dan cukup ya kak. Berkah segalanya. Asyiknya ngeguru dan ngeblog ya.
BalasHapusJadi Guru pastinya ga semudah yang dipikirkan banyak orang,pengalaman sendiri mengajar di SMP 3 tahun luar biasa
BalasHapussaya dari dulu takut banget jadi guru wkwk. takut gak bisa ngajar dan takut banget pada gak ngerti murid2nya diajar saya. eh tapi lambat laun malah jadi mentor blog or mentor menulis. pas ngerasain ternyata seru juga jadi pengajar. kaya gitu mau deh jadi guru haha. semoga bisa selalu menjadi inspirasi ya mba. semangat mengajarnyaa.
BalasHapusPintu satu terbuka yg lain menyusul ya kak.. aku sempat juga ngajar anak2 tk dulu nyambi sambil kuliah
BalasHapus