Gersang dan kumuh, dua kata yang terlintas saat disebutkan daerah Lempuing Kota Bengkulu. Sewaktu masih duduk di bangku sekolah, Saya kerap diajak bapak ke rumah salah seorang temannya yang tinggal di Lempuing. Teman bapak memiliki satu anak perempuan dan satu laki-laki, Saya dan anak perempuannya itu bermain di teras rumahnya yang terbilang sempit. Tepat di sisi kiri, kanan, depan dan belakang rumah terdapat rumah warga yang jaraknya cukup berdekatan. Saya pernah bilang ke bapak, jika pindah dari rumah yang kami kontrak saat itu Saya ingin pindah ke Lempuing saja, selain bisa berdekatan dengan rumah teman Saya itu, pun juga dekat dengan pantai. Jadi tidak perlu jauh-jauh lagi jika ingin berliburan ke pantai. Bapak langsung menolak, katanya Lempuing padat penduduknya dan juga kumuh serta gersang.
Namun, siapa sangka jika makin ke sini Lempuing makin berseri, jauh berbeda dengan Lempuing yang dulu. Tepat tanggal 12 November 2022 Saya beserta suami dan anak meluncur ke lokasi Lempuing, penasaran ingin melihat langsung seperti apa Lempuing yang sekarang setelah dinobatkan menjadi Kampung Berseri Astra pada November 2017 lalu.
Semilir angin menyambut kedatangan kami ketika tiba di Kelurahan Lempuing Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Menempuh perjalanan hanya 22 menit dari lokasi rumah.
Bapak Sahroni (Pict. Pribadi) |
"Selamat datang di Kampung Berseri," ucap Pak Sahroni, ketua KBA Lempuing.
Dari beliau lah Saya mendapat banyak cerita mengenai kehidupan warga di Lempuing.
Kelurahan Lempuing merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di A. Demografi dengan luas wilayah sekitar 1,8 KM atau 180 Ha dengan jumlah KK sebanyak 1167 dengan jumlah RT sebanyak 18 dan ada 3 RW. Berdasarkan sumber data Kelurahan Lempuing, yakni kampungkb.bkkbn.go.id, jumlah penduduk di Kelurahan Lempuing sebanyak 5024 yang terdiri dari 2555 orang laki-laki dan 2469 orang perempuan. Mata pencaharian penduduk adalah bertani, berdagang, PNS swasta dan lainnya.
Saat tiba di Lempuing, hal pertama yang Saya lakukan adalah mengedarkan pandangan untuk memastikan apakah masih Lempuing yang dulu ataukah memang sudah berubah dan menghidu aroma angin segar yang dihembuskan oleh pepohonan hijau nan tinggi.
"Masyarakat mulai tanggap dengan sampah dan memilahnya. Selain itu, juga mulai menanam pohon dan tanaman lainnya di lingkungan sekitar rumah. Salah satu tanaman yang akan dibudidayakan oleh warga adalah tanaman terong. Yang nantinya manfaatnya untuk warga itu sendiri," terang Pak Sahroni.
Bangkitnya Kepedulian Masyarakat
Lingkungan yang terasa asri membuat hidup warga Lempuing lebih nyaman, tentu saja itu semua berkat kerjasama semua warga dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Yang tidak kalah menarik, Ketua KBA Lempuing menggagas pemanfaatan lahan kosong untuk kemudian digarap bersama warga.
"Nantinya hasil penjualan terong dan jenis sayuran lainnya digunakan untuk menggaji warga yang tidak memiliki pekerjaan yang telah menggarap lahan kosong tersebut," lanjutnya.
Tidak hanya akan menggarap lahan kosong saja, namun juga akan merintis bank sampah. Sampah-sampah itu nantinya akan dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk ataupun dijual. Selain itu, juga akan ada pembersihan drainase yang akan dimanfaatkan menjadi kolam ikan. Dan, nanti hasilnya dari warga untuk warga itu sendiri.
Harapan Ketua KBA Lempuing
Pak Sahroni berharap, agar program yang telah direncanakan dan dijalankan tersebut dapat berjalan terus sehingga warga benar-benar menjadi terbantu. Melalui program corporate social responsibility (CSR) Astra yang diberikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program CSR, yakni Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan.
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)