"Dulu, talas Beneng ini liar. Seiring waktu, kini bisa jadi Dolar ", terang pemilik nama lengkap Idisuryadi.
Idisuryadi yang lebih dikenal dengan nama Yadi, merupakan salah satu penerima penghargaan dari Astra di desanya, yakni Desa Saninten Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang - Banten, dengan kategori Desa Sejahtera Astra (DSA) pada tahun 2022 dengan memperkenalkan budidaya Talas Beneng. Istilah Beneng sendiri merupakan singkatan dari besar dan koneng (kuning).
Di Provinsi Banten Talas Beneng merupakan varietas unggul nasional yang berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 981/KH.540/C/10/2020, tanggal 13 Oktober 2020 yakni tentang Pelepasan Calon Varietas Talas Beneng sebagai Varietas Unggul dengan nama Beneng. Talas Beneng merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang sedang digencarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dikembangkan.
Dulunya, talas Beneng berupa tanaman liar dan tidak bisa dijual, yang hanya dimanfaatkan masyarakat ketika masa paceklik tiba, namun setelah melalui budidaya yang benar dan tepat kini bisa dinikmati seperti jenis talas lainnya hingga kemudian menjadi sumber pangan alternatif dan lambat laun tanaman liar itu pun mulai dilirik sebagai komoditas ekspor yang banyak ditemukan di sekitar Gunung Karang-Kabupaten Pandeglang, Banten. Hingga pada akhirnya dibudidayakan oleh masyarakat setempat, termasuk Yadi, dengan mengolah tales beneng menjadi tepung dan berbagai makanan olahan seperti keripik, kue, hingga menjadi bahan dasar pembuatan kosmetik.
For Your Information, peluang ekspor tanaman talas Beneng ini masih terbuka sangat lebar, terutama untuk ekspor ke Australia dan Belanda. Karena itulah, Yadi pun mulai mengembangkan tanaman asli Pandeglang ini, bahkan ternyata daun talas beneng ini bisa diolah menjadi Tembakau.
Semangat Membudidayakan Talas Beneng
Saat ditanya apa kendala saat membudidayakan Talas Beneng, Pak Yadi mengatakan jika kendalanya cukup banyak karena yang namanya merintis terkadang hasil yang didapat tidak seimbang dengan pengeluaran. Namun, ia terus berupaya dan pantang menyerah, apalagi talas Beneng sebagai sumber pangan alternatif pengganti beras, semua yang ada pada talas beneng bernilai ekonomi tinggi, mulai dari daun, umbi, hingga pelepahnya.
Yang menarik dari talas Beneng ini star panen daun talas Beneng relatif cepat, yakni pada usia tanam bulan kelima daun talas Beneng sudah siap dipanen dan setelahnya daun talas Beneng bisa dipanen setiap bulan, itu artinya petani talas Beneng bisa mempunyai pendapatan rutin setiap bulan, sedangkan umbinya dapat dipanen pada tahun kedua atau ketiga, dan itu sebagai bonusnya.
Talas Beneng menjadi tanaman primadona, sebab perawatannya murah, mudah serta ramah lingkungan dan memiliki risiko usaha yang sangat kecil dengan biaya sekali. Talas Beneng memiliki nilai ekonomi yang sangat aman serta layak dibudidayakan karena menjadi peluang bisnis besar dalam jangka waktu panjang. Pembudidayaannya pun cukup mudah, yakni ditanam menggunakan umbi bonggol dan sudah dapat dipanen pada usia 8-12 bulan, selain itu talas beneng dapat ditanam dikebun rumah, tumpang sari hingga dibawah tegakan.
"Talas Beneng sangat layak menjadi program usaha sebab bisa meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat, sehingga dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri ".
Perlu diketahui, jika talas beneng berbeda dengan talas lainnya, yakni umbi batangnya berukuran panjang dan besar, dan tumbuh di atas permukaan tanah. Karena ukurannya yang cukup besar, sehingga talas beneng memiliki potensial untuk diolah menjadi tepung. Menariknya, pemasaran talas Beneng sudah tembus pasar Korea, Jepang hingga Belanda yang diolah dalam bentuk tepung talas dan pada pasar Australia dalam bentuk irisan daun talas kering.
Daun talas Beneng yang diiris dan dikeringkan (Pict. Idisuryadi)
Nah, bagaimana? Ikut tertarik untuk membudidayakan dan menjadi petani talas Beneng?
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)