Apa yang terlintas di benak saat melewati seonggokan sampah sisa makanan? Jijik? Bau? Dan, beragam perasaan yang ditimbulkan akibat sampah organik tersebut. Namun, rasa itu dilawan oleh Vira, pemilik nama lengkap Vira Ria Rinjiani, S.Pd, seorang perempuan yang berasal dari Curup, Rejang Lebong.
Awal Kisah Vira dan Maggot
Pict. @rafflesianusantara
Vira yang saat itu tinggal di salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu merasa sangat terganggu dengan bau yang tidak sedap yang ditimbulkan dari sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggalnya. Apalagi wilayah tempat tinggalnya itu merupakan daerah pertanian sayur mayur, sehingga Vira sering menyaksikan banyaknya sampah organik yang ditimbulkan dari sisa pembuangan hasil panen sayur. Melihat banyaknya sampah organik dari sisa pembuangan hasil sayur, Vira pun berinisiatif untuk memanfaatkan limbah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menghasilkan, yakni dengan mendirikan Maggot Recycle Centre pada tahun 2018.
Maggot atau larva black soldier fly (BSF) atau yang lebih dikenal dengan lalat tentara hitam telah lama menarik perhatian peneliti dan praktisi, baik di dalam maupun luar negeri. Sebab, kandungan protein BSF terbilang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai bahan alternatif pakan ternak. Terbukti, produktivitas hewan ternak meningkat setelah pemberian Maggot black soldier fly. Istilah "maggot" sendiri sudah mulai dikenal pada pertengahan tahun 2005, yang diperkenalkan oleh tim Biokonversi IRD-Perancis dan Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar (LRBIHAT), Depok.
Budidaya Maggot di Maggot Recycle Centre sempat terhenti, namun pada awal tahun 2020-2022 kembali aktif. Saat itu Vira menjabat sebagai sekretaris dan administrasi di Yayasan Raflesia Nusantara, tidak ingin berjuang sendirian Vira pun kemudian mengajak Anggota Rumah Pemuda Kreatif dari yayasan itu untuk ikut serta dalam mengelola proyek tersebut. Tidak hanya fokus mengelola saja, namun Vira beserta tim juga gencar mensosialisasikan manfaat Maggot kepada masyarakat agar mereka sadar akan pentingnya pengolahan sampah yang tidak hanya akan menguntungkan diri sendiri namun juga menguntungkan bagi lingkungan sekitar. Meski awalnya Vira diremehkan dan dicibir, namun perempuan asal Curup, Rejang Lebong itu tidak putus asa, ia terus berusaha hingga masyarakat setempat menerima dan mendukungnya.
Pict. @rafflesianusantara
Berdirinya Maggot Recycle Centre merupakan bentuk tekad Vira yang memiliki impian agar budidaya Maggot dapat menjadi komoditi ekspor, karena Maggot tidak hanya memiliki peluang namun juga prospek yang sangat menjanjikan. Sebagai salah satu penerima Satu Indonesia Award pada tahun 2021, Vira berharap bisa terus mendapatkan dukungan dari masyarakat agar proyek Maggot Recycle Centre terus berjalan.
Harapan Vira untuk Indonesia
Indonesia merupakan negara penghasil sampah terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2020, sebagaimana yang tercatat dalam laporan Bank Dunia yang bertajuk The Atlas of Sustainable Development Goals 2023. Dengan terus bertambahnya volume sampah dimana-mana, Vira hadir menjadi salah satu kesatria yang ingin membawa perubahan baik untuk lingkungan dan masyarakat di sekitarnya, dan ia berharap virus jiwa cinta lingkungan bisa menular hingga ke pelosok daerah, salah satu cara dengan budidaya Maggot agar Indonesia bisa menjadi negara minim sampah. Bersama ASTRA, Vira ingin gaung proyek Maggot dapat didengar dan diketahui masyarakat luas hingga mendunia. Sebab, Indonesia kini dan nanti adalah milik kita bersama, masyarakat Indonesia.
Pict. @rafflesianusantara
Kesimpulan
Maggot atau larva black soldier fly (BSF) sudah tersebar hampir diseluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Keberhasilan produksi Maggot tentunya ditentukan oleh media pertumbuhan dan wadah perkembangbiakan yang digunakan.
Tidak hanya ditentukan oleh media pertumbuhan dan wadah perkembangbiakan saja, namun juga butuh dukungan semua pihak agar hal positif yang dilakukan seperti Vira dapat menyebar hingga banyak melahirkan Vira Vira lainnya yang dihadirkan untuk menjaga bumi tercinta.
Salam, cinta hangat untuk Indonesia.
Referensi:
Trubus, Redaksi. Aplikasi iPusnas. "Panen Maggot Tanpa Bau".
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/06/26/10-negara-penghasil-sampah-terbesar-di-dunia-ada-indonesia
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)