"Karena keprihatinan melihat kondisi minat baca anak di Grobogan, dimana cukup susah mendapatkan akses buku bacaan berkualitas dan tidak adanya pembinaan minat baca."
~Yulianto berkisah~
Beberapa hari lalu Saya mewawancarai Yulianto yang akrab disapa dengan Yuli, seorang penggiat literasi yang kegiatan sehari-harinya sebagai pendongeng/storyteller yang menggagas Boneka Pustaka. Dari keprihatinannya terhadap kurangnya minat baca anak di Grobogan tersebutlah Yuli berinisiatif untuk mencoba mendekatkan akses buku bacaan yang dibawanya dengan menggunakan media boneka agar bisa lebih berbaur dengan anak-anak yang ia ditemui. Berkat ketulusannya itulah Yuli akhirnya menerima penghargaan Satu Indonesia Award (SIA) dari PT Astra International pada tahun Tahun 2021 di Tingkat Provinsi Jawa Tengah bidang Pendidikan.
Beberapa Penyebab Kurangnya Minat Baca Anak
Tepatnya kemarin, salah satu komunitas yang Saya ikuti pun sempat membahas soal minat baca anak yang kurang. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kurangnya minat baca pada anak, selain kurangnya akses buku bacaan, terutama di daerah atau komunitas yang kurang berkembang. Beberapa penyebab umumnya meliputi:
- 1. Keterbatasan Ekonomi.
Keluarga dengan keterbatasan ekonomi mungkin tidak mampu membeli buku-buku baru atau memiliki akses ke perpustakaan yang memadai.
- 2. Keterbatasan Fasilitas.
Beberapa daerah, terutama di pedesaan atau wilayah terpencil, mungkin tidak memiliki perpustakaan umum atau taman bacaan yang mudah diakses oleh anak-anak.
- 3. Kurangnya Kesadaran.
Beberapa orang tua atau wali murid mungkin tidak menyadari pentingnya membaca untuk perkembangan anak-anak atau tidak memiliki pengetahuan tentang cara memilih buku yang sesuai untuk anak-anak.
- 4. Kurangnya Akses Internet.
Di era digital, sebenarnya sumber bacaan juga dapat diakses melalui internet. Namun, keluarga yang tidak memiliki akses internet atau perangkat yang sesuai mungkin kesulitan mengakses buku-buku digital.
- 5. Kurangnya Dukungan Pendidikan.
Beberapa daerah mungkin kurang mendukung pendidikan dan budaya membaca. Sekolah atau komunitas lokal mungkin tidak memiliki program membaca yang aktif atau tidak mendorong minat baca anak-anak.
- 6. Konflik atau Krisis.
Di daerah yang terkena konflik atau krisis sosial, infrastruktur pendidikan dan sumber daya lainnya seringkali terpengaruh, menyebabkan kurangnya akses anak-anak terhadap buku bacaan.
- 7. Kurangnya Ketersediaan Buku dalam Bahasa Lokal.
Anak-anak mungkin lebih tertarik membaca buku dalam bahasa mereka sendiri (Bahasa Lokal). Sehingga, jika buku-buku dalam bahasa lokal tidak tersedia, minat membaca anak-anak bisa menurun.
Mengatasi masalah kurangnya akses buku bacaan melibatkan upaya bersama, mulai dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, hingga masyarakat untuk menyediakan perpustakaan umum, program literasi, dan mendukung kegiatan membaca di komunitas-komunitas yang membutuhkan. Meningkatkan minat baca pada anak dapat melibatkan beberapa pendekatan dan kebiasaan yang positif. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dicoba:
- 1. Menjadi Contoh.
Tunjukkan kepada anak bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan dan berharga dengan membaca buku sendiri.
- 2. Baca Bersama.
Bacalah bersama anak secara teratur. Membaca buku disesuaikan dengan tingkat bacaan anak dan ajak anak-anak berpartisipasi dalam membaca cerita.
- 3. Buat Lingkungan Baca.
Ciptakan lingkungan rumah yang mempromosikan membaca, misalnya dengan membuat rak buku di rumah, dan beri anak akses ke berbagai jenis buku.
- 4. Dengarkan Minat Anak.
Tanyakan kepada anak apa yang mereka minati dan carilah buku-buku yang sesuai dengan minatnya, seperti cerita hewan, petualangan, atau ilmu pengetahuan.
- 5. Beri Pilihan
Biarkan anak memilih buku-buku yang ingin mereka baca dengan memberi mereka kontrol atas pilihannya sehingga dapat meningkatkan minat mereka.
- 6. Buat Ritual Membaca
Tetapkan waktu khusus setiap hari untuk membaca bersama anak, misalnya sebelum tidur. Membuat ritual ini dapat membantu membentuk kebiasaan membaca.
- 7. Libatkan dalam Diskusi
Setelah membaca bersama, ajak anak berdiskusi tentang cerita atau pertanyaan terkait buku yang dibacanya. Ini dapat merangsang pikiran mereka dan meningkatkan pemahaman mereka tentang cerita.
- 8. Kunjungi Perpustakaan
Bawa anak ke perpustakaan secara teratur. Biarkan mereka menjelajahi koleksi buku dan memilih buku-buku yang menarik bagi mereka.
- 9. Berikan Pujian
Beri pujian kepada anak ketika mereka membaca dengan baik atau menyelesaikan buku. Sebab, pujian dapat memberikan motivasi positif untuk anak.
- 10. Perhatikan Kesenangan.
Pastikan bahwa membaca adalah pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Hindari menekan mereka atau membuat membaca terasa seperti kewajiban.
Setiap anak berbeda, jadi penting untuk mengamati minat dan preferensinya.
Yulianto dan Boneka Pustaka yang Menginspirasi
Pict. IG @yuliantodelaveras |
Boneka Pustaka yang dicetus oleh Yulianto ibarat secercah cahaya yang menjadi penerang di suatu sore yang mulai gelap, dengan tekat dan kegigihannya mulai banyak anak-anak yang tertarik dengan aktivitasnya tersebut. Meskipun awalnya tidak mudah, mulai dari penolakan, jalan yang ditempuh menuju desa pelosok yang kurang bagus, hingga suatu ketika Yuli harus menghadapi kenyataan yakni diuji dengan penyakit. Namun, Yuli tidak berputus asa, semangatnya yang ingin mencerdaskan anak bangsa dengan #SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia lah yang menjadi obat rasa sakitnya, karena baginya #KitaSatuIndonesia.
Menggunakan media boneka sebagai alat untuk meningkatkan minat baca anak telah terbukti cukup efektif dalam beberapa kasus. Boneka dapat menjadi sarana yang menarik dan interaktif untuk memperkenalkan cerita, mengajak anak-anak berpartisipasi dalam membaca, dan merangsang imajinasi mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penggunaan boneka bisa sukses dalam meningkatkan minat baca anak:
- 1. Daya Tarik Visual
Boneka dapat membantu memvisualisasikan cerita dan karakter, membuat cerita lebih menarik dan mudah dimengerti oleh anak-anak.
- 2. Interaksi yang Menyenangkan
Anak-anak cenderung lebih terlibat ketika belajar melalui interaksi yang menyenangkan. Boneka dapat digunakan untuk membuat cerita menjadi hidup dan melibatkan anak-anak dalam dialog dan peran.
- 3. Imajinasi dan Kreativitas
Boneka dapat merangsang imajinasi anak-anak, membantu mereka menciptakan cerita-cerita mereka sendiri, dan mengembangkan kreativitas mereka.
- 4. Pemodelan Perilaku
Boneka dapat digunakan untuk memodelkan perilaku membaca yang positif. Ketika anak-anak melihat boneka mereka membaca, mereka mungkin termotivasi untuk meniru perilaku tersebut.
- 5. Memperkenalkan Tema dan Nilai
Boneka dapat digunakan untuk menyampaikan pesan moral, nilai-nilai, atau konsep-konsep tertentu melalui cerita yang dibawakan oleh boneka.
- 6. Penguatan Bahasa
Boneka dapat membantu dalam pengembangan keterampilan bahasa anak-anak, termasuk keterampilan mendengarkan, berbicara, dan memahami cerita.
Pict. IG @yuliantodelaveras |
Namun, keberhasilan menggunakan media boneka untuk meningkatkan minat baca anak juga tergantung pada cara penggunaannya. Penggunaan yang kreatif, interaktif, dan relevan dengan minat anak-anak dapat membuat pendekatan ini berhasil. Selain itu, penting juga untuk memadukan penggunaan boneka dengan aktivitas membaca yang beragam dan menyesuaikan dengan usia dan minat anak-anak agar hasilnya maksimal.
"Saya berharap semakin banyak orang-orang baik ikut ambil bagian dalam kegiatan baik dengan cara masing-masing sesuai kemampuan." ~ Yulianto ~
Setuju dengan apa yang disampaikan oleh Kak Yuli tersebut, siapapun bisa menjadi bagian dalam kegiatan baik, apapun itu dan kapanpun itu, tentunya dengan cara dan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Yang tidak kalah menarik, Yuli juga menginisiasi 5 Taman Baca dan rumah baca yang tersebar di berbagai daerah di Grobogan.
Nah, yang ingin mengenal Kak Yuli dan kegiatan Boneka Pustaka lebih dekat, bisa cek di instagramnya @yuliantodelaveras dan semoga bermanfaat. Mari bermanfaat untuk masa depan bangsa, lakukan dari hal yang sederhana, yang ada di sekitar kita.
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar yang dapat membangun tulisan saya.
Mohon maaf, komen yang mengandung link hidup tidak saya publish ya :)