“Meskipun Nusa Tenggara Barat (NTB) punya potensi alam yang sangat baik untuk menjadi tempat tumbuhnya pohon Gaharu, tapi wilayah ini kondisi alamnya memprihatinkan, tanahnya kering dan tandus”, ~Maharani~.
Melihat kondisi alam di wilayah tempat tinggalnya itulah yang memotivasi Maharani – pria kelahiran Lombok Tengah – untuk menghijaukan kembali lahan yang tandus tersebut, bahkan ia dengan rela melepaskan pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) demi untuk menjadi petani hingga melatih anak-anak muda agar mau menjadi petani.
Kepedulian Maharani terhadap kondisi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sangat tandus dan kering inilah yang mendorongnya untuk mengajak masyarakat ikut serta menanam pohon Gaharu di halaman rumah masing-masing.
Sekilas Tentang Gaharu
Pohon Gaharu yang memiliki genus Aquilaria, dapat tumbuh mencapai ketinggian 40 meter, dengan diameter 40 hingga 60 cm. Memiliki daun yang meruncing pada bagian ujungnya. Kayu gaharu biasanya dimanfaatkan untuk bahan bangunan, furniture dan lainnya, akan tetapi karena gaharu memiliki kandungan resin wangi, sehingga pohon gaharu juga dimanfaatkan sebagai minyak wangi, obat, bahan kosmetik, untuk ritual keagamaan seperti dupa, mengobati sembelit hingga penyakit ginjal.
Menanam gaharu memiliki berbagai manfaat, baik dari segi ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Selain itu, gaharu terkenal dengan kayunya yang bernilai tinggi. Berikut adalah beberapa manfaat menanam gaharu:
1. Manfaat Ekonomi
- Sumber Pendapatan Tinggi: Gaharu dikenal karena kayunya yang bernilai sangat tinggi, terutama resin gaharu yang digunakan dalam industri parfum, dupa, dan produk aromaterapi. Karena permintaan yang tinggi di pasar internasional, gaharu bisa menjadi sumber pendapatan yang sangat menguntungkan.
- Produk Bernilai Tinggi: Resin gaharu yang dihasilkan oleh pohon gaharu dapat dijual dengan harga yang sangat tinggi, menjadikannya sebagai komoditas dengan nilai jual yang besar. Bahkan, harga resin gaharu bisa lebih mahal daripada harga kayu biasa.
- Peningkatan Diversifikasi Pertanian: Bagi petani yang menanam gaharu, ini bisa menjadi pilihan diversifikasi dalam bertani, karena tanaman gaharu bisa tumbuh dengan baik di lahan yang kurang subur atau bahkan lahan marginal.
2. Manfaat Lingkungan
- Konservasi dan Rehabilitasi Lahan: Tanaman gaharu dapat digunakan untuk reboisasi atau rehabilitasi lahan kritis. Gaharu cukup fleksibel dalam hal jenis tanah dan kondisi lingkungan, sehingga bisa digunakan untuk memulihkan lahan yang terdegradasi.
- Meningkatkan Keanekaragaman Hayati: Penanaman gaharu juga dapat berkontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati, karena pohon gaharu sering digunakan untuk menciptakan habitat baru bagi berbagai jenis fauna.
- Mengurangi Erosi Tanah: Karena akar pohon gaharu cukup kuat, penanaman pohon ini dapat membantu mengurangi erosi tanah, terutama di daerah yang rawan longsor.
3. Manfaat Sosial
- Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Dengan tingginya permintaan gaharu, banyak komunitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan melalui budidaya gaharu. Ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru, baik dalam bidang budidaya maupun pengolahan gaharu.
- Peningkatan Keterampilan Lokal: Budidaya dan pengolahan gaharu membutuhkan keterampilan tertentu, seperti teknik pemangkasan atau cara mengolah resin gaharu. Hal ini bisa meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat lokal dalam bidang pertanian dan pengolahan hasil alam.
4. Manfaat Kesehatan dan Budaya
- Penggunaan dalam Pengobatan Tradisional: Gaharu sering digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara Asia. Resin gaharu dipercaya memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan, seperti membantu menenangkan pikiran, meningkatkan konsentrasi, serta membantu dalam pengobatan penyakit tertentu.
- Keberagaman Budaya: Gaharu juga digunakan dalam berbagai ritual budaya dan keagamaan, seperti dalam upacara keagamaan, meditasi, atau sebagai bahan dalam dupa yang digunakan dalam berbagai tradisi spiritual.
5. Keuntungan dalam Agroforestry
Gaharu dapat ditanam sebagai bagian dari sistem agroforestry, yaitu pengelolaan lahan yang menggabungkan pertanian dan kehutanan. Ini memungkinkan petani untuk mendapatkan manfaat dari tanaman pertanian lainnya sambil menanam gaharu, seperti kopi, kelapa, atau buah-buahan.
Secara keseluruhan, menanam gaharu bukan hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan sosial. Tentu saja, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari gaharu, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya serta pengolahan tanaman ini.
Awal Terbentuknya Forum Petani Pecinta Gaharu
Sebelumnya pohon gaharu tumbuh secara liar di hutan-hutan NTB, sehingga sering diburu oleh banyak orang karena kandungan gubal atau lapisan kayu yang memiliki harga jual hingga 40 juta per kilogram. Melihat hal itulah, yang membuat Maharani tergerak untuk membentuk forum Petani Pecinta Gaharu di NTB, meskipun pada tahun 2009 Maharani hanya berhasil mengumpulkan pemilik pohon gaharu sebanyak 50 orang, namun ia tidak patah semangat, hingga akhirnya forum yang dibentuknya itu memiliki anggota hingga 200 orang lebih.
Bagi Maharani, budidaya pohon gaharu yang bernilai ekonomi tinggi memiliki peluang yang besar dan bisa dimanfaatkan untuk menghijaukan alam bahkan berperan sebagai penyeimbang lingkungan. Tidak hanya fokus pada budidaya pohon gaharu, namun Maharani juga aktif mengajak masyarakat, terutama para pemuda, untuk bertani dan ikut serta menghijaukan lahan yang terbengkalai.
Berkat kegigihannya itulah, hingga akhirnya Maharani menerima apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2014 dengan kategori individu di bidang lingkungan dengan topik Sahabat Petani Gaharu di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Semoga kisah Maharani memotivasi kita semua, untuk terus menjaga lingkungan dapat dimulai dengan menanam pohon di pekarangan rumah kita masing-masing.
Referensi
https://astramagz.astra.co.id/data/edisi_10_2021/index.html#p=202
https://bpdasbarito.or.id/gaharu/
https://jabar.viva.co.id/news/15085-maharani-pembuka-harapan-baru-para-petani-gaharu